Jumat, 16 Oktober 2020

CARA MEMPERCEPAT PAGESPEED BLOG/WEBSITE

Google mengumumkan bahwa mulai Juli 2018, kecepatan halaman website (pagespeed) akan menjadi faktor peringkat dalam pencarian mobile (sumber). Hal ini tak ayal membuat kita harus mempersiapkan diri agak ranking kita (terutama untuk versi mobile) tidak hilang ke antah brantah.

seospeed

 

Daftar isi

  1. Penyebab Loadspeed Blog Lambat
  2. Solusi Loadspeed Blog Lambat

Berbicara mengenai pagespeed, kami sendiri sudah jauh-jauh hari fokus mengelola ini, baik pada MastahSEO.com atau client kami seperti Manjadda.com

 
 
 
Khus untuk Manjadda, mereka memang benar-benar fokus mengelola urusan pagespeed ini, terlebih ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan teknik SEO Growth Hacks yang kami terapkan. Lebih-lebih sekarang eranya Mobile SEO.
Kembali ke pengumuman terbaru Google terkait loadspeed.
Melalui situs resminya, Google menyatakan ada 3 parameter mereka mengukur kecepatan sebuah blog atau web.

  1. Chrome User Experience Report
    Chrome User Experience Report adalah data yang didapatkan oleh Google dari laporan pengalaman pengguna Chrome, contoh hasilnya ada pada screenshot diatas.
  2. Lighthouse
    Lighthouse adalah tools otomatis dan bagian dari Chrome Developer Tools untuk mengaudit kualitas (kinerja, aksesibilitas, dll) dari sebuah halaman web.
  3. Pagespeed Insight
    Tools dari Google yang menunjukkan seberapa kinerja laman pada Laporan UX Chrome dan memberikan saran terkait pengoptimalan kinerja.
Penyebab Loadspped Blog Lambat
  1. Tidak adanya kompresi
  2. CSS dan Javascript yang tidak di minify
  3. CSS dan Javascript yang terletak di paruh atas
  4. Gambar berukuran besar
  5. Respons server yang lambat
  6. Tidak adanya Cache Browser
Hal-hal diatas memang sedikit rumit untuk dilakukan, mengingat perlu skills terkait server dan coding (makanya di artikel belajar SEO, saya sebutkan pentingnya belajar dasar programing).
Solusi Loadspeed Blog Lambat
  1. Server
    Gunakan server yang baik, minimal VPS atau Dedicated Server.
  2. Aktifkan kompresi
    Untuk Server dengan engine Apache bisa menggunakan mod_deflate, sementara server dengan engine Nginx bisa menggunakan ngx_http_gzip_module.
  3. Minify semua CSS dan JS
    Ini harus dilakukan manual dan diperlukan skill coding, untuk tools-nya bisa menggunakan minifier.org
  4. Pindah semua CSS dan JS ke footer
    Sekali lagi, perlu skill coding untuk mengatasi ini. Bagi pengguna WordPress, bisa searching di Google dengan keyword "how to move css and JS to Footer". Sebenernya ada beberapa plugin yang bisa mempermudah, tapi seringkali masih ada yang ketinggalan, solusi terbaik tetap manual.
  5. Aktifkan browser cache
    Bisa menggunakan header Cache-Control dan ETag.
  6. Kompresi gambar
    Ada banyak tools unutk kompresi gambar, tapi rekomendasi dari kami cukup menggunakan photoshop dan gunakan fitur save for web. Fitur ini menawarkan kompresi gambar tanpa merusak kualitas gambar (secara berlebihan).
Jika cara diatas masih kurang memuaskan, kita bisa menggunakan modul pagespeed dari Google (Khusus pengguna VPS dan Dedicated Server).

Kesimpulannya : Cukup ikuti saran dari Google Pagespeed Insigth
Kurang lebih seperti ini
.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar